Tamabah Ilmu Budaya yang terpendam di Desaku
Desaku bagi kebanyakan rakyat di desaku adalah jantung mata pencaharian mereka dari berburu, sampai bercocok tanam,
Nah didesa ku ini ada yang berbeda loh !!!!
karena di desa ku terdapat sebuah sumur yang asin dan warna air yang berwarna orange karena itu kami semua warga desa menyebutnya SUMUR GARAM walau pun di sumur garam ini tidak pernah di posting di setiap situs bahkan entah2 masuk di dalam berita di televisi.
Saya bermaksud untuk mengangkat cerita nyata ini karenaini adalah budaya daerah saya yang masih tersisa sampai sekarang cuman inprasturturnya saja sudah rusak dan bahkan sudah tidak lawak untuk diliat bahkan untuk di kunjungi.
namun didesa ku bukan lah desa yang pantang menyerah dengan masalah besar ini mereka membudidayakan sumur garam ini dengan cara membagi jatah Pemasakan air sumur garam menjadi garam (Ditanak = bahasa Kampungku) setiap minggu satu keluarga bahkan jika keluarga yang tidak bisa menanak Air sumur garam ini akan di gantikan dengan keluarga lain namun jatah akan di bagi sekian persen untuk yang memilliki jatah minggu itu.
nah saat ini semakin hari juga para orang yang tak bertanggung jawab memburu hewan asli dari desa ku untuk di buru secara besar-besaran kalau tidak salah waktu dulu kurang tau tanggalnya di desaku terdapat para pemburu yang ingin memburu para Burung-burung yang hinggap di sekitar sumur garam, mereka bukan lah pemburu biasa karena sudah menggunakan alat modern! keluarga yang menunggu sumur garam tersebut hanya dapat melihat tanpa berani menegur mereka. nah disini alat yang digunakan pemburu itu adalah Jaring Pukat seperti pukat harimau cuman bedayanya ini untuk menangkap burung-burung bukan ikan secara sadis sehingga populasi burung di desaku menjadi tipis.
nah didesaku juga terdapat pohon kelapa yang sangat tinggi seperti di pantai tidak salah memang karena di daerah tempat penanaman secara tidak sengaja ini, terdapat pasir seperti di pantai cuman disini pasirnya warna hitam dan mengapung di air sehingga kalau di injak sering kali seperti berjalan di air.
sekilas info saja
sumur garam ini di temukan sebanyak 7 sumur namun hanya tiga yang masih di ketahui oleh para warga desa namun hanya satu yang masih dibudayakan di lestarikan sampai sekarang
sumur garam terdapat di Desa Suak Dusun Sepulut, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dengan Ibu Kota Provinsinya Pontianak.
walau jalannya sangatlah susah karena jalan yang rusak tapi semua itu akan terbalaskan jika sudah melihat sumur garam dan tanah mengapung seperti pulau kecil di tengah-tengah tanah yang keras. sungguh cantik.
disini juga para wisatawan bisa mencicipi air sumur garam ini loh .... ingat jangan gx di cicipi gx tau deh nngapa harus seperti itu cuman itu sudah tradisi sejak dulu
menurut saya sumur garam ini lawak untuk dijadikan tempat wisata untuk desaku dan untuk penambahan sumber devisa daerahku... sayangnya pemerintah kurang begitu teliti untuk masalah ini.
dulu pernah seorang bupati datang ke desaku namun hanya untuk melihat tanpa mau memperkenalkan sumur garam ini ke situs internet bahkan susah sekali mencari nya di we server seperti google, yahoo, dan dll
dulu terjadi hal aneh yang tidak dimiliki sumur lainnya nah dulu saat bupati datang ia ingin mengetahui isi di dalam sumur garam itu sehingga seseorang di suruhnya untuk menimbak air tersebut dan ternyata ada hal aneh yang terjadi ialah sumur itu airnya tak haibis-habis bahkan semakin dalam semakin tercium bau tak sedap namun air sedemikian rupa tidak lama naik lagi keatas permukaan tanah dan nyaris sama dengan sebelum di timba atau dikuras sungguh menakjukkan dan itulah sekilas tentang budaya di desaku dan pariwisata didesaku
karya
MUHAMAD ADI MULYANA
saya menginginkan perubahan di desa ku
Desaku bagi kebanyakan rakyat di desaku adalah jantung mata pencaharian mereka dari berburu, sampai bercocok tanam,
Nah didesa ku ini ada yang berbeda loh !!!!
karena di desa ku terdapat sebuah sumur yang asin dan warna air yang berwarna orange karena itu kami semua warga desa menyebutnya SUMUR GARAM walau pun di sumur garam ini tidak pernah di posting di setiap situs bahkan entah2 masuk di dalam berita di televisi.
Saya bermaksud untuk mengangkat cerita nyata ini karenaini adalah budaya daerah saya yang masih tersisa sampai sekarang cuman inprasturturnya saja sudah rusak dan bahkan sudah tidak lawak untuk diliat bahkan untuk di kunjungi.
namun didesa ku bukan lah desa yang pantang menyerah dengan masalah besar ini mereka membudidayakan sumur garam ini dengan cara membagi jatah Pemasakan air sumur garam menjadi garam (Ditanak = bahasa Kampungku) setiap minggu satu keluarga bahkan jika keluarga yang tidak bisa menanak Air sumur garam ini akan di gantikan dengan keluarga lain namun jatah akan di bagi sekian persen untuk yang memilliki jatah minggu itu.
nah saat ini semakin hari juga para orang yang tak bertanggung jawab memburu hewan asli dari desa ku untuk di buru secara besar-besaran kalau tidak salah waktu dulu kurang tau tanggalnya di desaku terdapat para pemburu yang ingin memburu para Burung-burung yang hinggap di sekitar sumur garam, mereka bukan lah pemburu biasa karena sudah menggunakan alat modern! keluarga yang menunggu sumur garam tersebut hanya dapat melihat tanpa berani menegur mereka. nah disini alat yang digunakan pemburu itu adalah Jaring Pukat seperti pukat harimau cuman bedayanya ini untuk menangkap burung-burung bukan ikan secara sadis sehingga populasi burung di desaku menjadi tipis.
nah didesaku juga terdapat pohon kelapa yang sangat tinggi seperti di pantai tidak salah memang karena di daerah tempat penanaman secara tidak sengaja ini, terdapat pasir seperti di pantai cuman disini pasirnya warna hitam dan mengapung di air sehingga kalau di injak sering kali seperti berjalan di air.
sekilas info saja
sumur garam ini di temukan sebanyak 7 sumur namun hanya tiga yang masih di ketahui oleh para warga desa namun hanya satu yang masih dibudayakan di lestarikan sampai sekarang
sumur garam terdapat di Desa Suak Dusun Sepulut, Kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dengan Ibu Kota Provinsinya Pontianak.
walau jalannya sangatlah susah karena jalan yang rusak tapi semua itu akan terbalaskan jika sudah melihat sumur garam dan tanah mengapung seperti pulau kecil di tengah-tengah tanah yang keras. sungguh cantik.
disini juga para wisatawan bisa mencicipi air sumur garam ini loh .... ingat jangan gx di cicipi gx tau deh nngapa harus seperti itu cuman itu sudah tradisi sejak dulu
menurut saya sumur garam ini lawak untuk dijadikan tempat wisata untuk desaku dan untuk penambahan sumber devisa daerahku... sayangnya pemerintah kurang begitu teliti untuk masalah ini.
dulu pernah seorang bupati datang ke desaku namun hanya untuk melihat tanpa mau memperkenalkan sumur garam ini ke situs internet bahkan susah sekali mencari nya di we server seperti google, yahoo, dan dll
dulu terjadi hal aneh yang tidak dimiliki sumur lainnya nah dulu saat bupati datang ia ingin mengetahui isi di dalam sumur garam itu sehingga seseorang di suruhnya untuk menimbak air tersebut dan ternyata ada hal aneh yang terjadi ialah sumur itu airnya tak haibis-habis bahkan semakin dalam semakin tercium bau tak sedap namun air sedemikian rupa tidak lama naik lagi keatas permukaan tanah dan nyaris sama dengan sebelum di timba atau dikuras sungguh menakjukkan dan itulah sekilas tentang budaya di desaku dan pariwisata didesaku
karya
MUHAMAD ADI MULYANA
saya menginginkan perubahan di desa ku
No comments:
Post a Comment
MOHON KEMENT NYA
>_<